Sabtu, Juli 17, 2010

Love is Blind Part.3


Love is Blind Part 3/6

-Antara Ai, Onew dan Lando-

Saat Key, Jonghyun dan Minho asyik dengan kegiatannya sendiri, Onew mengajak Ai berbincang di balkon asrama. Udaranya santai dan bisa menenagkan. Ai suka sekali hawa seperti ini. Mereka bercanda-canda dan saling tukar pengalaman. Seru, itulah satu kata yang bisa digambarkan saat Ai bersama dengan Onew. Ai dan Onew makin dekat setiap harinya. Begitupun dengan member yang lain. Bahkan mereka memberi Ai alamat email, face book dan twitter asli mereka untuk berkomunikasi nanti setelah Ai benar-benar pulang ke Indonesia. Diantara semua member Ai paling dekat dengan Onew dan key. Kalau sama Key wajar, karena Ai sering membantunya memasak.
Beberapa hari setelahnya, Ai tetap sering berada di asrama SHINee. Tidak ia tahu ternyata setiap satu minggu satu kali para Shawol selalu datang ke asrama dan ini adalah harinya. Saat itu Ai dan Onew sedang duduk diruang tengah memperhatikan Key dan Jonghyun bermain PS dan Minho sedang membaca tabloid. Bos pun Belum datang. Tiba-tiba pintu terbuka dan para Shawol langsung menyerbu mereka diruang tengah, Ai terdesak-desak dan minggir. Key dan Jonghyun lupa pada PS-nya, Minho melempar tabloid-nya dan Onew dikerubuti Shawol yang histeris. Dengan santai dan tampang innocent-nya, Ai mengambil stick PS dan memainkannya sendiri. Tak berapa lama terdengar suara jeritan Key diantara kerumunan yeomja-yeomja Shawol itu
“Ai…jangan dihancurin mainnya!” teriak Key
“aaarrrghh…Ai awas ya kalo’ aku sampe’ kalah dari orangnya eomma!” tambah Jonghyun tak kalah berteriak
“Iya…iya…ini cuma aku pause kok. Kalian ninggalnya dibiarin gitu aja sich!” omel Ai dengan muka cemberut
“Ai, tungguin dibalkon. Ntar kita nyusul!” teriak Onew mencoba mengamankan Ai dari kerumunan massa itu. Ai menurut dan menuju balkon sambil membawa tabloid yang Minho lempar tadi.
“Oppa, itu siapa? Kenapa kami tak pernah melihatnya disini?” tanya seorang yeomja Shawol
“Calon pacarnya Onew Hyung!” jawab Key nyeplos, Onew menijtak kepala Key, Key nyengir kesakitan
“Apaaaaaa?” tanya para yeomja itu kaget
“Itu kan bukan orang Korea oppa!” kata satu lagi dari mereka
“Memang, dia dari Indonesia.” Balas Minho
“Husss…kalian apaan sih? Pake’ dipromosiin!” tegur Onew
“Hehehe…biar semua orang tau Hyung.” Jonghyun menimpali
“Haaa…kita aja yang setiap minggu kesini tak pernah sampai seistimewa itu!” keluh seorang Shawol
“Bukan-bukan. Ai itu temennya Lando. Kenal sama Lando kan?” jelas Onew, semua mengangguk
Lama juga mereka jumpa fans sampai Ai lelah menunggu di balkon sendiri. Ai haus dan turun ke bawah mau mengambil minum. Begitu sampai tangga paling bawah ternyata para Shawol itu sudah pulang dan para oppa itu membawakannya minum dan biscuit berniat menyusul ke balkon. Ai tersenyum, dan kembali menuju balkon.
Saat mereka mengobrol, tiba-tiba Key ingat untuk masak makan siang mereka semua. Jonghyun dan Minho merapikan PS yang tadi ditinggalkannya begitu saja. Lagi-lagi Ai dan Onew dibiarkan berdua saja. Tapi Ai malah senang.
“Ai, karena nanti malam SHINee sedang kosong jadwal manggungnya, kita makan keluar Yuk!” ajak Onew sedikit malu-malu
“Kemana?” tanya Ai
“Ya, yang penting keluar. Mau? Kita berdua aja kok!” ajak Onew lagi
“Oh my god, diajakin dinner sama Onew. Mimpi apa aku semalam? The impossible thing I’ve ever heard.” Kata Ai dalam hati. Ia bingung dan sedikit malu-malu. Karena ini semua lebih dari apa yang ia harapkan, yaitu bisa bertemu Onew.
“Gimana? Mau ya!” tanya Onew, Ai mengangguk perlahan
“Yaudah, aku mau jemput Maknae, keburu telat. Kita turun Yuk, sebentar lagi Lando juga kesini!” ajak Onew. Merekapun turun dan Ai membantu Key menyiapkan makan siang. Sementara Jonghyun dan Minho masih asyik diruang tengah.
Malamnya di apartment, Ai mempersiapkan diri. Karena Ai memang tak pernah bisa dandan, jadi seadanya saja. Tetap seperti biasa tanpa ada eye shadows, lip-gloss, eye liner, blush on dan teman-temannya. Tepat pukul 8.00 p.m waktu Korea Onew menjemput Ai di apartment.
“Land, gue cabut dulu ya!” pamit Ai pada Lando
“Jangan pulang malem-malem lo!” Lando memperingatkan
“Iya!” balas Ai sambil berjalan keluar.
Ai tak tau mau diajak kemana sama Onew, “semoga saja aku yang hanya memakai celana jeans dan atasan blush ini tidak samapi saltum. Bisa malu aku dibuatnya.” Pikir Ai. Untung saja Onew juga tidak berpenampilan seperti ke pesta, jadi tidak anjlok dengan penampilan Ai yang serba biasa. Ai masuk ke dalam mobil Onew, dan Onew segera memacu mobilnya menuju sebuah restoran yang tempatnya romantis, sedikit kurang cahaya memang tapi cocok untuk pasangan yang ingin berduaan. Onew menggandeng tangan Ai dan mengajaknya masuk. Ternyata dia sudah memesan sebuah meja untuk mereka, dan mempersilahkan Ai duduk. Tak lama pelayanpun datang dan mereka memesan makanan.
“Tunggu sebentar ya!” kata Onew sambil berdiri
“Oppa mau kemana?” tanya Ai
“Surprise!” jawab Onew singkat. Kemudian ia berjalan menuju podium dan mendekati seorang pianis dan berbicara sesuatu, kemudian duduk menggantikan pianis itu dan mulai memainkan pianonya.
“sebuah lagu special, untuk wanita special!” katanya mulai menyanyikan sebuah lagu favorit Ai. Ai terharu sekaligus bahagia. Ini adalah moment paling romantis dalam hidupnya. Tak dapat dipercaya, tapi inilah adanya.
Suara tepuk tangan mengiri berakhirnya lagu yang dibawakan Onew. Ia segera kembali menemui Ai yang tengah duduk sendiri. Dan ia duduk diseberang meja Ai yang tak terlalu lebar itu.
“Oppa, bagus banget lagunya!” puji Ai
“Kamu suka?” tanya Onew, Ai mengangguk dengan muka merah
“Lagunya tadi buat siapa?” tanya Ai dengan tampang innocent
“Huh…!” Onew menghela nafas, “pake’ nanya, ya buat kamulah. Pinter banget sih kamu merusak suasana romantis!”
“Hehehe…sengaja!” balas Ai cengengesan
Suasana kembali romantis diiringi lagu-lagu classic yang dimainkan pianis. Tak berapa lama Onew memegang tangan Ai, Ai terkejut tapi mencoba menyembunyikannya.
“Ai, sebelum kamu datang, aku Belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Selalu tersenyum sendiri saat aku mengingatmu, memikirkanmu, dan membayangkanmu. Aku tak pernah tau apa kau juga merasakannya. Tapi aku hanya ingin kau tau, bahwa aku menyukaimu.” Kata Onew serius
“Oppa…!” balas Ai kaget.
“Mungkin memang terlalu singkat untukku mengatakan ini. Tapi ini jujur, dari lubuk hatiku terdalam. Mungkin memang kamulah yang selama ini aku cari. Maukah kamu menjadi kekasihku dan mengisi hari-hariku?” tanya Onew, Ai bingung.
Memang Ai sangat mengidolakan Onew, tapi mungkin jika ia menjadi pacarnya itu terlalu berlebihan. Sudah jauh lebih dari cukup. Ai tak bisa memutuskan saat itu juga.
“Mianhe oppa, aku tak bisa menjawab itu sekarang. Tolong beri aku waktu untuk berfikir!” pinta Ai
“Aku akan menunggu, sampai kapanpun kau siap menjawabnya. Aku tidak mau memaksamu.” Jelas Onew
Mereka melanjutkan dinner yang sedikit tertunda itu. Pukul 9.30 p.m mereka keluar dari restaurant tersebut. Mereka memang langsung menuju apartment tempat Ai dan Lando tinggal. Tapi, tak lantas mereka berpisah. Mereka masih berjalan-jalan disekitar apartment. Memang tidak seromantis restaurant tadi, tapi cukup enak untuk berjalan-jalan malam hari. Masih banyak yang mereka obrolkan. Bercanda-canda, tertawa, keisengan kecilpun sering mereka buat. “Benar-benar tugas kampus yang membuatku serasa melayang saking bahagianya.” Kata Ai dalam hati. Setelah cukup lelah berjalan-jalan, Onew mengantar Ai menuju halaman depan lobby apartment. Sekedar untuk pengucapkan selamat malam. Tapi tidak, tiba-tiba dia mendekatkan badannya pada Ai. Perlahan dan terus mendekat. Jantung Ai berdegup tidak karuan. Sampai akhirnya dua bibir manusia itu menjadi satu. Tak peduli ada orang yang melihat atau tidak, tapi mereka menikmatinya. Ciuman pertama Ai yang takkan pernah ia lupakan.
Ai masuk ke apartment dan melihat jam sudah pukul 11 malam. Perlahan ia membuka pintu. Takut mengganggu Lando yang ia pikir sudah tidur karena lampu ruang tamu telah mati. Ai berjalan mengendap-endap menuju kamar, tapi tiba-tiba lampu menyala. Lando telah berdiri didepannya, terlihat air mukanya yang kesal. Tapi Ai siap menerima kemarahannya karena pulang telat. Meskipun dia hanya teman Ai, tapi ia berhak marah pada Ai, karena Ai menjadi tanggung jawabnya selama ia di Korea.
“Darimana lo?” tanya Lando sinis
“Dinner!” jawab Ai santai
“Sampai jam segini?” tanya lando lagi, Ai menunduk tak berani menatap wajahnya.
“maaf.” Kata Ai pelan
“sadar nggak sih lo, kalo lo tuh tanggung jawab gue disini. Kalau sampek lo kenapa-kenapa, gue mau ngomong apa sama bokap-nyokap lo? Please, jangan buat gue marah!” bentak Lando, Ai mundur sampai menyandar pada tembok. Mukanya masih terlihat menunduk dan menyesal telah menyusahkan Lando.
“gue udah bilang kan sama lo, jangan pulang malem-malem. Disini memang beda sama di Indonesia yang selalu dibatasi. Tapi gue peduli sama lo. Gue nggak mau lo kenapa-kenapa!” Lando masih ngomel-ngomel. Ai tetap tak berani menatap wajah Lando
“kalau gue ngomong tuh liat muka gue. Jangan nunduk aja lo! Apa?? Lo mau nangis? Nangis aja sepuasnya, gue lebih seneng liat lo nangis nyesel daripada harus ngeliat lo kenapa-kenapa diluar sana!” wajah lando memerah padam, Ai mulai meneteskan air matanya.
“Lo tau nggak kenapa gue ajak lo kesini? Bukan semata-mata karena gue pengen ngeliat lo seneng ketemu sama idola lo. Tapi gue juga pengen setiap hari berdua sama lo. Kenapa sih lo gak pernah peka sama perasaan gue?” tanya Lando marah
“Land…” kata Ai sedikit menaikkan kepala yang tadi tertunduk
“Setiap hari cuma lo lewati sama SHINee, sama Onew. Sementara gue? Lo lupain gitu aja. Tolong, hargai perasaan gue. Gue sayang sama lo, gue mau selalu berdua sama lo!” jelas Lando. “Tadinya gue pikir, dengan ngajak lo kesini walau cuma 2minggu, tapi bisa terus berdua sama lo. Ternyata gue salah. Lo lebih sering berdua sama Onew daripada sama gue.”
“Sejujurnya gue tau lo sayang sama gue.” Kata Ai pelan
“Terus, kenapa lo berbuat seperti ini? Sekalipun gue tau, Onew itu cowo’ yang baik dan pantes dapet yang terbaik, tapi gue gak mau elo orangnya. Sampai mati gue gak bakalan rela!”
Ai mengangkat kepalanya, “Ini semua karena gue nggak pernah denger langsung dari bibir lo. Gue Cuma bisa merasakan tanpa mendengar, apa salah kal…” kata-kata Ai terpotong saat bibir Lando menempel di bibirnya. Ai terbungkam, kaget. Orang yang bertahun-tahun ia sukai akhirnya bisa menyatakan perasaannya, bahkan lebih dari itu.
Seperti sebuah hayalan, Ai yang sebelumnya belum pernah merasakan ciuman seorang laki-laki, dalam waktu semalam dan jarak yang berdekatan bisa mendapat 2 ciuman dari orang yang berbeda.
Ai masuk kamar sambil menangis, Lando kembali kekamarnya. Suasana sedikit canggung dan aneh. Tak seperti biasanya yang selalu penuh tawa, senda gurau dan keisengan Ai. Malam ini ia benar-benar bingung. Antara 2 pilihan dan tak mungkin ia memilih satu dari mereka. Ai berpikir sangat keras malam ini.
Paginya, Ai mencoba bersikap biasa pada Lando. Membuatkannya sarapan dan membantunya bersih-bersih apartment (udah kayak istrinya aja). Ai harap semua bisa menjadi hangat kembali seperti hari-hari sebelum tadi malam. Ai menyapa Lando, sedikit senyum menghiasi wajahnya. Ai bersyukur, Lando masih bisa tersenyum.
“Lo gak siap-siap?” tanya Lando mencairkan suasana
“Mau kemana?” tanya Ai sok bego
“Lo nggak ke asrama?” Lando balik tanya
“Nggak, tugas gue belum selesai. Ini aja ntar kayaknya bakalan begadang!” jawab Ai sambil mengambilkan sepotong roti untuk Lando.
“Gak usah kayak gitu kali. Omongan gue semalem gak usah lo pikirin. Ayok ah, keburu siang!” ajaknya, Ai menggeleng.
“Aku tahu, Lando berbohong. Dia pasti sakit jika aku kembali ke asrama dan berdua lagi bersama Onew.” pikir Ai. “Gue beneran harus selesaiin tugas gue! Udah gih, berangkat sono!” Ai menolak Lando keluar pintu.
“yakin lo?” tanya Lando meyakinkan Ai, ia mengangguk sambil mengusirnya.
Lando berangkat kuliah sendiri. Dan Ai sekalipun suntuk di apartment sendiri, tapi mencoba menghargai perasaan Lando, Ai tak kan pernah mau melihatnya sakit karenanya. Meskipun ia harus meninggalkan SHINee, boy band yang paling ia sukai saat ini. Tapi Onew? Beberapa hari bersamanya membuat Ai merasa nyaman. Ai pun sebenarnya juga tak tega harus meninggalkannya. Ai benar-benar dalam dilemma.
Siangnya selesai kuliah, Lando pulang. Hanya sebentar untuk mengganti pakaiannya dan makan siang bersama Ai. Lalu mulailah dia bekerja untuk SHINee. Ai tetap menolak ajakan Lando untuk bertemu SHINee. Lando terlihat heran dan mencoba percaya bahwa Ai tidak apa-apa meninggalkan kebiasaannya disini.
“Sendiri Hyung?” Tanya Taemin saat melihat Lando masuk asrama sendiri
“Sehari ini Ai nggak kesini, kemana dia?” tanya Key
“iya, di telephone juga nggak diangkat!” tambah Jonghyun
“Dia nggak mau diajak kesini, katanya mau ngerjain tugas campus. Kalau udah serius dia nggak akan mau diganggu sama siapapun” Jawab Lando
“Jadi dia kesini sekaligus ada tugas?” tanya Onew penasaran
“Hyung nggak ngerti?” Lando balik tanya, Onew menggeleng
“Aku mencium aroma-aroma orang kangen disini!” celetuk Minho
“Siapa?” tanya Lando, sebenarnya dia tau tapi sok tidak tau
“Iya Hyung, siapa yang kangen?” tambah Taemin yang tidak tau apa-apa
“Ya kita lah, biasanya kan Ai suka usil disini sekarang nggak lagi!” jawab Key menutupi, semua tertawa termasuk Lando
Akhir-akhir hari ini Ai lebih sering di apartment. Sesekali Lando mengajaknya keluar saat malam, dan ia menerima ajak Lando. Tapi dia tetap merasa aneh karena Ai tak pernah mau diajak bertemu dengan SHINee akhir-akhir ini. Tiap diajak Ai selalu menggunakan alasan tugas kampus untuk menolaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar